Kamis, 14 Juli 2011

Efek Dahsyat Pikiran dan Kata Terhadap Anak

Setelah membaca sebuah buku yang berjudul, The Message From Water, yang ditulis seorang peneliti jepang, Prof. Dr. Masaru Emoto, saya terkesima bagaimana dahsyatnya pengaruh dari kata-kata dan pikiran terhadap kualitas air di sekeliling kita.

Tubuh manusia menyerupai busa yang mengandung trililiunan sel. Kualitas hidup manusia berkaitan langsung dengan kualitas air. Air adalah substansi yang sangat lunak, bentuk fisiknya sangat mudah beradaptasi dengan bagaimana lingkungan menampilkannya. Namun tampilan fisiknya bukanlah satu-satunya yang berubah, bentuk molekulnya pun turut berubah. Energi ataupun getaran yang berasal dari lingkungan yang melingkupi air pun akan mengubah bentuk molekul air.

Ternyata air dapat menangkap dan menyimpan pesan yang diperoleh dari vibrasi energi pikiran, kata-kata, musik, ide dan tindakan manusia. Kualitas vibrasi ini akan mempengaruhi bentuk molekul kristal air, sehingga apabila kualitas air di suatu tempat jelek, termasuk bentuk molekul kristalnya, maka sudah dapat diprediksi bahwa kualitas vibrasi yang dihasilkan para manusianya juga buruk.

Penemuan ini berdasarkan hasil penelitian panjang yang dilakukan oleh Emoto. Dengan memakai teknik fotografi khusus, ia meneliti bentuk kristal air yang telah dibekukan. Bentuk kristal air dari daerah yang terpolusi amat berbeda dengan bentuk kristal dari air yang telah diberi doa.

Air yang diberi doa akan membentuk kristal yang sangat indah, sedangkan air yang terpolusi tidak membentuk kristal sama sekali. Begitu pula air yang didengarkan musik simfoni indah akan membentuk kristal indah, sedangkan air yang sama apabila didengarkan musik metal akan gagal membentuk kristal.

Hal yang menarik ketika air yang telah disuling dalam beberapa tabung ditempeli tulisan dengan kata-kata love and appreciation, thank you, juga kata-kata makian you make me sick, I will kill you termasuk ditempeli gambar Adolph Hitler dan Mother Theresa. Semua tabung tersebut dibiarkan semalaman, lalu kristal airnya difoto melalui mikroskop. Hasilnya sungguh menakjubkan, air yang diberi tulisan indah akan membentuk kristal yang amat indah, sedangkan air yang ditempeli tulisan buruk kristal molekulnya tidak beraturan.

Hal ini berarti imej atau apa yang kita bayangkan ketika kita menuliskan kata-kata akan mempengaruhi gelombang vibrasi yang akan ditangkap oleh air. Jadi mungkin saja kebiasaan orang tua kita yang sering mendoakan air putih untuk diminum ada sisi ilmiahnya, yaitu pikiran dan kata-kata yang diucapkan akan mempengaruhi air sehingga mempunyai kekutan yang menyembuhkan.

Bayangkan bagaimana dampak pikiran dan kata-kata terhadap diri kita sendiri yang sebagian besar tubuh terdiri dari air,apalagi bagi anak-anak kecil yang hampir 80% tubuhnya berisi air. Sedangkan, pada tubuh dewasa hampi 60% tubuh terdiri dari air. Bagian otak dewasa mengandung 75 persen air, paru-paru hampir 86 persen, darah 83 persen, dan jantung 75 persen. Apabila pikiran, ucapan,tindakan kita baik, maka efek yang dihasilkan tubuh kita akan baik. Begitu pula terhadap anak-anak yang akan mempengaruhi citra dirinya dan bahkan perilakunya.

Hasil penelitian Bruce Perry, psikiater sekaligus psikolog dari Children Helath Centre, Colorado, AS, menunjukkan bahwa apabila anak-anak kecil tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang, apalagi yang mengalami kekerasan baik verbal maupun fisik, maka kandungan kortisol didalam darah akan tinggi. Hal ini akan membuat synapse (komunikasi antar sel-sel otak) terbiasa mengeluarkan hormon kortisol yang akan menurunkan daya tahan tubuh anak, sehingga anak mudah terserang penyakit dan sulit makan. Ketika dewasa nanti, ia akan mudah mengalami depresi dan masalah kejiwaan lainnya.

Jadi berhati-hatilah dengan pikiran, kata-kata, dan tindakan kita terhadap anak-anak kita , karena akan mempengaruhi citra dirinya. Karena secara ilmiah yang dipaparkan lewat fenomena air diatas benar semua hal baik dan hal buruk baik yang berada dalam pikiran apalagi perilaku kita pada anak akan beresonasi pada diri anak. Apabila keindahan dan kasih sayang diberikan, maka vibrasi ini akan ditangkap oleh cairan di dalam tubuhnya, sehingga indahlah dirinya. Sebaliknya, apabila kata-kata makian dan kekerasan fisik yang didapatnya, maka menjadi jeleklah ia. Mungkin benar pepatah mengatakan, pikiran dan kata-kata adalah doa yang akan terkabulkan.

Dr. Ratna Megawangi, pendiri dan Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation dan post doctoral dari Tuft University School Of Nutrition, Medford, Massachussets, AS, bidang keluarga dan pengasuhan anak. Sejak tahun 1990-an telah mensosialisasikan pentingnya pembentukkan karakter anak sejak dini. Bersama yayasannya telah mendirikan lebih dri 200 TK alternatif Semai Benih Bangsa yang tersebar di Indonesia, dan mendirikan TK dan SD Karakter di Cimanggis, Depok. Dia juga banyak menulis buku tentang wanita, keluarga, dan pembentukkan karakter anak.

http://www.ibudanbalita.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar